Mammografi: Deteksi dini Kanker Payudara
Apakah
Mammografi itu?
Mammografi adalah pemeriksaan foto
dengan menggunakan dosis rendah sinar-X pada payudara yang dapat mendeteksi
Kanker Payudara walaupun belum teraba benjolan pada payudara. Gambaran yang
dihasilkan Mammografi (Mammogram) dapat melihat struktur bagian dalam jaringan
payudara dengan jelas
Kapan
diperlukan Mammografi?
Mammografi biasanya dianjurkan oleh
dokter untuk:
- Evaluasi
Bila terdapat kelainan pada payudara, misalnya rasa nyeri pada payudara, terasa benjolan pada payudara atau pada kelenjar getah bening ketiak, terjadi perubahan warna / bentuk / konsistensi pada payudara dan keluar cairan yang tidak normal dari puting payudara, kulit atau puting. - Deteksi Dini
Untuk mendeteksi kanker payudara walaupun tidak ada gejala sebagai bagian dari chek-up rutin
Bila terasa benjolan pada payudara
atau kelainan payudara yang lain, Mammografi membantu Dokter apakah benjolan
tersebut jinak atau ganas dan membantu menentukan lokasi pertumbuhan tumor.
Yang lebih penting, mammografi dapat membantu menentukan terapi yang diperlukan
selanjutnya
Apakah
Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara?
Jika Kanker Payudara ditemukan lebih
dini, kesempatan untuk sembuh dari kanker ini adalah sangat tinggi dan
pengangkatan atau pembuangan terhadap payudara dapat jarang terjadi. Pada
umumnya, tumor yang lebih kecil, lebih mudah diangkat seluruhnya tanpa harus
mengangkat payudara seluruhnya (hanya tumornya saja
Mengapa
dipilih Mammografi?
Penelitian di Amerika, Swedia dan
Inggris telah didapatkan bahwa Mammografi sangat berguna untuk deteksi kanker
payudara terutama bila dikerjakan bersama-sama dengan pemeriksaan fisik
penderita. Dengan Mammografi, kematian penderita akibat kanker payudara dapat
diturunkan sebanyak 30%
Apakah
Mammografi tersebut aman?
Radiasi yang didapat penderita pada
foto Mammografi adalah sangat kecil, sehingga aman bagi penderita. Sampai saat
ini, tidak ada metode lainnya yang lebih baik dari foto Mammografi untuk
mendeteksi tumor payudara sebelum benjolan dapat dirasakan.
Bagaimana
Cara Pemeriksaan Mammografi?
Bagaimana persiapan pemeriksaan
Mammografi?
- Tidak perlu berpuasa sebelum Mammografi
- Tidak memmakai deodorant atau bedak pada ketiak sebelum pemeriksaan, karena akan mengganggu gambaran Mammografi dan menyerupai proses keganasan
Bagaimana prosedur pemeriksaan
Mammografi?
- Radiografer yang terlatih akan memandu anda. Anda akan diminta untuk melepas baju dan kemudian ditentukan posisi untuk foto payudara
- Foto dilakukan dua kali untuk setiap payudara, yaitu dari arah tengah ke tepi dan dari arah atas ke bawah.
- Hasil Mammografi di interprestasikan oleh Dokter spesialis radiologi
Kapankah
sebaiknya anda melakukan Mammografi?
Untuk memerangi kanker payudara, American
Cancer Society memberikan rekomendasi sebagai berikut:
Pada wanita yang masih mendapat
menstruasi, sebaiknya Mammografi dilakukan hari ke-3 menstruasi sampai dengan
pertengahan siklus menstruasi
Wanita usia 35 sampai 39 tahun
- Periksa payudara anda sendiri setiap bulan 2 - 3 hari setelah selesai menstruasi
- Periksakan payudara anda ke dokter anda setiap 3 tahun sekali
- Periksa Mammografi antara usia 35 - 39 tahun
Wanita usia 40 sampai 49 tahun
- Periksa payudara anda sendiri setiap bulan setelah selesai menstruasi
- Periksakan payudara anda ke dokter anda setiap 1 tahun sekali
- Periksa Mammografi setiap satu atau dua tahun sekali
Wanita usia 50 tahun keatas
- Periksa payudara anda sendiri setiap bulan setelah selesai menstruasi
- Periksakan payudara anda ke dokter anda setiap 1 tahun sekali
- Periksa Mammografi setiap tahun, bahkan meski tidak terasa gejala apapun pada payudara Anda
Mammografi direkomendasikan terutama
untuk wanita dengan faktor resiko kanker payudara atau kanker yang lain (indung
telur, leher rahim, rahim, usus besar), yaitu:
- Riwayat kanker payudara dalam keluarga
- Menstruasi pertama pada umur kurang dari 12 tahun
- Menopause setelah umur 55 tahun
- Melahirkan pertama kali setelah umur 30 tahun
- Pemakaian kontrasepsi pil
- Tidak pernah melahirkan atau menyusui
- Terapi pengganti hormon setelah menopause
- Mengkonsumsi alkohol dan merokok
- Kegemukan
- Kurang olah raga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar